Sabtu, 19 Januari 2019

Jalan Menuju Narablog

Bagaimana ceritanya sampai aku menjadi seorang narablog / blogger?
Cukup panjang, tapi saya akan mencoba menceritakannya secara runtut. Mungkin juga akan ada bagian yang terlewatkan karena perjalanan saya sebagai narablog terbilang berproses lambat dan lama. Saya menjadikan kegiatan ini sebagai hobi sehingga prosesnya mengalir begitu saja.

Cerita dimulai dari bagaimana saya bisa mengenal dunia blog
Sekitar tahun 2010, tepatnya ketika saya duduk di kelas 2 SMA, saat itu kegilaan saya akan drama Korea sedang begitu besarnya. Awalnya menonton disalah satu stasiun televisi nasional saja sudah cukup bagi saya, namun lama – kelamaan saya merasa tidak cukup sabar untuk menunggu hari esok agar mengetahui cerita selanjutnya. Aku mencurahkan kekesalan itu pada teman yang duduk di depanku. Tak disangka, ternyata dia sudah tahu jalan ceritanya sampai akhir.
“Lho, dari mana kamu tahu?”
“Di Korea kan penayangannya sudah berakhir, kamu cari saja sinopsisnya di internet.” Jawabnya
Sumber gambar : en.wikipedia.org

Dari sini aku mulai mengenal istilah “sinopsis” dan “blog”. Temanku menunjukkan beberapa blog yang sinopsisnya cukup enak dinikmati karena gaya penceritaannya yang mudah dipahami. Maka, jadilah aku sebagai pengunjung setia beberapa blog drama Korea. Saat itu aku mempunyai blogger favorit yang aku kunjungi setiap hari. Kenapa? Karena memang sinopsisnya sangat detail dan jelas, seolah – olah kita menonton secara langsung drama itu. Selain itu, diblognya banyak memuat daftar judul drama yang dia review. Hal ini membuatku mempunyai banyak pilihan untuk membaca sinopsis.
Suatu ketika dia memposting curhatannya, dia bercerita kalau blog miliknya ditawar hingga jutaan oleh seseorang yang ingin membeli. Wow! Aku merasa terkejut. Dari situ aku mulai sadar, kalau hobi ternyata juga bisa mendatangkan rejeki. Lebih terkejut lagi ketika aku mengetahui responnya ketika blognya akan dibeli. Dia menolak. Dia sangat mencintai blognya karena merasa memiliki banyak kenangan dalam mendampingi perkembangan blog itu dan itu semua tidak bisa diganti dengan uang. Aku salut.
Selanjutnya dia bercerita kalau sebenarnya dia juga sudah menghasilkan uang dari tulisan – tulisannya tanpa menjual blog miliknya. Selain menulis di blog pribadi dia juga menjadi penulis disitus Bublews.com. Setiap satu artikel yang dia buat dia akan mendapatkan bayaran tertentu. Situs itu adalah situs internasional, jadi bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris. Di situs itu, menurut penuturannya kalian bisa memposting artikel dengan tema apa saja. Setiap ada pengunjung yang melihat artikel kalian, maka kalian akan mendapat bayaran tertentu.
Sumber Gambar : https://blogger.googleblog.com/

Ketika Minat Itu Mulai Muncul
Ketika aku mulai menjadi penikmat blog drama Korea, aku merasa tercandu. Ada kenikmatan tersendiri setiap membaca paragrafnya. Rasa penasaran yang muncul akibat membaca alur ceritanya begitu menggebu - gebu. Juga ada rasa intim tersendiri dengan si penulis blog, setiap dia menuliskan komentarnya tentang alur cerita drama itu, dan komentarnya itu sama juga dengan pemikiranku.
"Ternyata, si mbaknya juga sependapat denganku" batinku
Aku seolah punya kawan yang sejalan, seirama dan searus. Hahaha. Sebagian besar teman - temanku tidak suka drama Korea. Hanya satu dua saja. Karena itu, ketika menemukan teman yang punya kesukaan yang sama, aku merasa begitu bahagia.
Dari membaca blognya aku mulai menemukan minatku. Untuk pertama kalinya aku menemukan sesuatu yang benar - benar aku sukai dan ingin aku kerjakan. Biasanya aku selalu mengikuti arus orang - orang di sekitarku. Aku belum pernah mempunyai keputusan sendiri. Aku hanya ikut - ikutan saja. Mengambil jurusan kuliah pun aku ikut - ikutan. Dari pada tidak kuliah, pikirku saat itu.
Mengenai hal ini, aku jadi teringat kata guruku:
"Tekunilah hal yang kau sukai, suatu saat itu akan membawamu pada jalan kesuksesan"
Untuk pertama kalinya, aku punya keyakinan yang besar akan kepastian untuk sebuah ketidakjelasan. Biasanya untuk yang semu - semu aku malas, tinggalkan saja yang tidak jelas. Tapi, dalam menjalani dunia blog ini aku merasa yakin kalau suatu saat akan sukses.
Maka mulailah aku membangun sebuah blog pribadi dan sejak itu aku bertekad untuk bisa menghasilkan "sesuatu" dari blogku. Dari blog pula, aku membuka kenangan lama tentang diriku yang suka menulis. Awalnya memang terasa sulit menghasilkan sebuah tulisan, tapi lama kelamaan terasa mengalir begitu saja. Ketika ada seseorang yang tersesat di blogku kemudian dia meninggalkan jejak, itulah yang dinamakan bahagia. Senang rasanya bisa berbagi pengalaman, pendapat, atau masukan kepada orang lain melalui tulisan. Terlebih aku adalah seorang introvert dan pendiam, aku tak banyak melakukan sosialisasi dalam dunia nyataku. Tapi aku cukup senang karena blog membantu sosialisasi di dunia mayaku.
Tak sampai di situ, perjalanan dunia blogku terus berkembang. Ketika aku melihat temanku yang memposting surat yang ia dapat dari Google Adsense, aku bertanya padanya tentang itu. Maka tertariklah aku untuk ikut mendaftar di Google Adsense. Dengan semangat yang membara aku merevisi sekitar 60an artikel yang sudah ku tulis di blog. Hasilnya adalah lelah. Aku mempersiapkan semua persyaratan agar diterima di Google Adsense selama kurang lebih 1 bulan. Hasilnya aku ditolak.
Sedih dan sempat patah semangat. Saat itu aku berpikir, "Ah, memang bukan bidangku. Lagipula aku menjalankan ini hanya untuk hobi saja." Aku vakum dalam mengurusi blogku sampai berminggu - minggu karena kesibukan kerja. Tapi suatu ketika niat itu muncul lagi. Aku kembali merevisi artikel - artikelku dan kemudian mendaftar lagi di Google Adsense, hasilnya ditolak lagi. Hal ini terjadi sampai 4 kali. Saat yang kelima kali, aku pasrah. Namun disaat itu aku justru mendapatkan kabar baik kalau Google Adsense menerimaku sebagai situs penyedia layanan iklannya.
Tidakkah Takut Blog akan Tergerus Zaman?
Munculnya banyaknya inovasi baru salah satunya masyarakat yang sedang menggandrungi dunia vlog akhir - akhirnya, tak menyurutkan optimismeku pada dunia blog. Aku tetap yakin bahwa sama halnya dengan buku, blog akan tetap mempunyai peminat dan penikmatnya. Karena seseorang yang sudah merasakan kenikmatan saat membaca tak akan bisa tergantikan dengan visualisasi gambar. Sebagian besar dari kalian mungkin pernah merasakan ketika kalian membaca sebuah novel, kalian begitu merasakan "feel"nya, tapi ketika novel tersebut difilmkan rasanya kurang greget. Kalian mungkin akan berkomentar seperti ini:
"Kok, bagusan novelnya ya daripada filmnya"
That's why, aku selalu yakin bahwa dunia tulis menulis seperti blog ini akan selalu ada penikmat setianya. Dunia ini tidak akan tergerus zaman.
Jangan takut untuk menekuni dunia ini, banyak blogger sukses yang mendapatkan uang dari blog yang mereka tekuni. Salah satu blogger yang terbilang sukses adalah Nodi Harahap. Aku kagum padanya yang serius dan bersungguh - sungguh dalam menjalankan blog. Sedangkan aku masih belum berani menjadikan blog sebagai sumber mata pencaharianku. Aku masih menempatkannya sebatas hobi. Semoga ke depannya bisa lebih serius dalam dunia blog.

3 komentar:

  1. Mantab kak, semangatttt ngeblognya yah :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih kak Joe Candra P. Makin semangat nulis..😁

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus