Kamis, 26 April 2018

Puisi tentang 'Cinta Sepihak'



Kawan, apakah kalian pernah merasakan ‘cinta sepihak’? Ya, ‘cinta sepihak’ atau yang biasa kita sebut ‘cinta bertepuk sebelah tangan’ pasti membuat kamu merasa sakit. Lelah, dan merasa diri kamu begitu menyedihkan. Kamu pasti ingin sekali menyudahinya dan berpaling ke yang lain namun kamu tidak bisa. Iya kan?
Karena beberapa waktu lalu aku tidak ada kerjaan jadi aku isi dengan mencoret – coret kertas dan jadilah sebuah puisi tentang ‘cinta sepihak’. Isinya 50 % dari refleksi pengalaman pribadi, selebih dari hasil observasi menonton drama Korea ataupun membaca novel remaja. Selamat menikmati kawan!
AKU dan PEREMPUAN YANG KAU SUKA
Karya : E.ssie

Menurutmu apa aku juga tidak suka menulis? Sama seperti perempuan itu,
Aku suka menulis, meski terkadang yang kutulis adalah hal – hal yang tidak bisa dianggap penting.
Menurutmu apa aku kurang berintelegen? Sama sepertinya,
Aku dapat memahami banyak hal dan situasi yang tidak dapat dibaca orang lain, meski terkadang aku tak mampu menyamaikan apa yang kupahami.
Aku dan perempuan itu sama.
Menurutmu apa aku juga tidak suka membaca buku?
Aku suka buku, meski yang kubaca hanya lembaran – lembaran tertentu.
Aku dan perempuan itu, kurang lebih sama
Cara berpikir, penyembunyi rasa yang ulung dan pemuja kelembutan
Terkadang aku juga setegas beliau, tak dapat dipungkiri sedikit banyak aku mengadopsi wataknya
Dia, perempuan yang kau suka pernah menjadi sosok yang ku panuti
Dan mungkin sampai sekarang
Tapi, mengapa? Dia berkesempatan terlebih dahulu bertemu denganmu
Sementara sampai sekarangpun kau masih sebatas ilusi bagiku
Lalu kenapa? Kau menjadi begitu akrab dengannya
Sementara hal itu masih menjadi sebatas impianku
Lalu kenapa? Dan mengapa? Kau menjadi begitu terpesona dengannya
Padahal aku, dan perempuan yang kau suka itu kurang lebih sama saja

Pekalongan, 24 April 2018

Selasa, 03 April 2018

Puisi di Waktu Senggang

Kapan kalian biasanya menulis teman? Kalau biasanya ide dan keinginan untuk menulis itu datang secara tiba - tiba. Jadi, tidak bisa dipaksakan ataupun diprediksi. Kalau dipaksakan biasanya hasil tulisannya kurang sedap dibaca. Seringnya si, ketika sedang tidak ada kerjaan dan di dekat saya berdiam diri ada kertas dan pulpen. Pasti deh, hasrat "mencoret - coret" langsung tidak bisa dibendung. Nah, ini aku bagikan kepada kalian puisi yang aku buat ketika aku lagi menganggur beberapa waktu lalu.
Puisi ini berjudul (?), selamat menikmati:
(?)
Karya : E.ssie

Waktu bergerak dalam kontinuitasnya
sementara perjalanan masa terus menghadirkan perubahan
Mereka berubah, banyak hal yang telah berubah
sementara aku tak suka dengan keasingan
Aku merasa yang biasa mulai bergerak menjauh
dan yang baru tak datang mendekat
Aku sendiri.....
layaknya poros pada lingkarang yang tak berteman
Lalu, masihkah aku disebut 'manusia'?
Aku mulai ragu
Entahlah, pada siapa aku harus mencari jawaban
Tapi, apakah benar? yang biasa menjauh?
Atau aku mengurung diri?

                                                       Pekalongan, 02 April 2018

Demikianlah puisi saya yang masih banyak kekurangan. Kenapa judulnya (?), karena saya bingung. Sekian, semoga bermanfaat.