Sabtu, 31 Maret 2018

Pengalaman Mengikuti Kompetisi Menulis Online

Hai hai, salam rindu pembaca semua. Postingan kali ini adalah postingan penebusan janji, di mana pada postingan sebelumnya saya berjanji akan membagikan pengalaman saya ketika mengikuti kompetisi menulis online. Saya tidak terlalu muluk - muluk ketika mengikuti semua kompetisi. Berhasil meloloskan naskah dan kemudian dapat sertifikat online saja itu sudah cukup memuaskan bagi saya. Karena sejauh ini ambisi saya dalam dunia menulis adalah bagaimana caranya bisa terus belajar menulis dan mendapat banyak pengalaman dalam hal menulis. Karena itu ketika mengikuti sebuah kompetisi online saya memilih kompetisi yang persaingannya tidak begitu ketat. Dengan demikian naskah saya bisa lolos dan kemudian setidaknya mendapat sedikit komentar dari dewan jurinya. Dengan begitu saya bisa mengetahui kekurangan - kekurangan dalam tulisan saya.
Saya lebih memilih kompetisi yang diadakan oleh penerbit indie dengan alasan seperti yang telah saya kemukakan di atas. Sebenarnya banyak penerbit indie yang ada di Indonesia. Kalian bisa cari fanspage penerbit - penerbit indie yang ada melalui sosial media. Cari saya pada kotak pencarian dengan kata kunci "penerbit" atau "publisher". Di situ kalian bisa menemukan banyak penerbit - penerbit. Namun yang namanya penerbit yang masih cakupan kecil tentu saja kualitas kompetisi belum terlalu bagus. Namun ini sudah cukup bagus untuk para penulis pemula. Dari pada kalian (para newbie) langsung mengikuti kompetisi yang besar bisa tenggelamlah kalian. Ibaratnya baru latihan mengapung tapi sudah dilepaskan di samudera bisa, yah lama - lama kalian tenggelam juga.
Para penerbit indie itu bisanya mengadakan kompetisi berupa menulis cerpen atau puisi, terkadang juga surat terbuka atau artikel ringan dengan tema yang telah ditentukan. Tak jarang pula mereka memberikan kebebasan dalam hal tema. Kedua langkah ini sama - sama bagus untuk melatih kemampuan penulis. Dengan tema bebas, penulis bisa mengeksplor idenya dengan begitu bebas tanpa ada batasan. Sementara jika tema sudah ditentukan hal itu akan melatih penulis untuk 'memeras otak' menemukan ide sesuai yang diinginkan orang lain. Sebab terkadang seorang penulis bukan menulis untuk dirinya sendiri tetapi untuk memenuhi harapan orang lain. 
Salah satu penerbit yang saya suka ikuti kompetisinya adalah Jejak Publisher. Kenapa? karena naskahku sering lolos pada kompetisi yang diadakan oleh penerbit ini. Naskah pertamaku berhasil dibukukan menjadi antologi bersama penulis lain dengan judul buku "Music is the Universal Language of Mankind". Kemudian naskah keduaku masuk dalam naskah terfavorit dan dibukukan menjadi antologi yang berjudul "Jika". Terakhir lomba menulis puisi, aku mengikutkan puisi anak didikku dan berhasil dibukukan ke dalam buku antologi lagi. Ditambah lagi yang paling aku suka adalah penjurian yang terbuka. Akumulasi hasil penilaian juri dipaparkan di web resminya dan ada tambahan komentar yang bisa membuat kita mengetahui kekurangan dan kelebihan tulisan kita.

Kamis, 29 Maret 2018

Rekomendasi Bagi Para Penulis Newbie

Assalamualaikum para Author yang terus berusaha menggoreskan tintanya. Jangan patah semangat ya..karena suatu saat tulisan kalian akan bermanfaat untuk orang lain. Bagi kalian para Author pasti menjadi sebuah impian mulia ketika kalian berhasil menerbitkan sebuah buku karya kalian sendiri. Author mana yang tidak menginginkan hal semacam itu. Atau jangan terlebih dahulu muluk - muluk, karyanya dimuat disalah satu media cetak nasional saja. Itu sudah menjadi sebuah kebanggaan. Hanya dengan melihat nama kita yang terpampang di koran itu seakan menghilangkan semua beban seumur hidup.
Akan tetapi persaingan untuk mengorbitkan karya kita bukanlah hal yang mudah terutama bagi para penulis pemula atau yang bisa kita sebut penulis 'newbie'. Mereka masih belajar menulis, tentu saja masih banyak kekurangan di sana sini. Sementara pihak redaksi ataupun penerbit tidak ingin asal ambil. Mereka benar - benar harus teliti dalam memilih karya yang akan lolos. Tak jarang persaingan itu juga diisi oleh para penulis senior, maka semakin tipislah peluang para penulis 'newbie'. Selanjutnya yang terjadi adalah sebuah penolakan terhadap karya mereka. Inilah yang menjadi sebuah kekhawatiran. Para penulis pemula ini tidak cukup kuat mental menghadapi penolakan, layaknya anak remaja yang ditolak pernyataan cintanya. 'Newbie' ini merasa frustasi dan tak bersemangat lagi, yang paling menyedihkan adalah mereka tidak mau mencoba menulis lagi dan akhirnya berhenti menulis sama sekali. JANGAN!
Menulis adalah proses. Jika baru memulai saja kalian sudah menyerah, bagaimana kalian akan menjadi penulis sungguhan. Kenangan hanya melukiskanmu bahwa kamu pernah 'suka' menulis namun kamu BUKAN penulis. Sayang bukan. Menulis bukanlah bakat, tetapi kemampuan yang bisa diasah dengan terus berlatih (*ini pendapat saya). Karena itu, untuk membuat tulisan yang semakin bagus dan bisa diterima oleh penerbit ataupun redaksi majalah kalian harus terus menulis. Salah satu hal yang bisa membuat kalian semangat untuk menulis adalah dengan mengikuti kelas menulis online. Untuk hal ini saya belum pernah mencoba jadi saya tidak bisa menceritakan apa - apa kepada kalian. Selain itu, kalian bisa mengikuti kompetisi menulis. Untuk ini saya sering mencoba. Meskipun belum pernah menang. Banyak media atau komunitas yang mengadakan kompetisi semacam ini. Namun, kalian jangan terlebih dahulu memilih kompetisi yang diadakan oleh media yang sudah mempunyai nama besar. Sebab hal itu akan sulit untuk kalian meloloskan naskah kalian apa lagi membuatnya juara. Banyak penulis yang sudah mahir juga mengikuti kompetisi semacam ini. Pilih kompetisi yang diadakan oleh penerbit indie. Ini memberikan peluang untuk kalian para newbie. Terutama karena persaingan tidak terlalu ketat. Mungkin kualitas kompetisinya memang masih di bawah penerbit yang sudah terkenal, namun hal ini cukup membantu kalian dalam mengasah kemampuan menulis kalian. Untuk lebih rincinya tentang pengalaman mengikuti kompetisi menulis dari penerbit indie, saya akan bahas pada postingan selanjutnya. Terima kasih.

Sabtu, 24 Maret 2018

First Post

Assalamualaikum teman - teman pecinta literasi.
Seiring perubahan zaman, di era digital ini banyak sekali perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah budaya membaca. Daripada membaca, sekarang ini orang - orang lebih menyukai mencari info melalui video. Menurut mereka lebih praktis. Namun bagi orang yang mencintai dunia membaca, tetap akan berbeda jika kita mencari informasi dengan cara membaca dan dengan melihat video. Bagi mereka pecinta membaca, ada keasikan sendiri setiap membaca. Menyelami setiap kata demi kata kemudian memahaminya dan memposisikan diri seperti yang digambarkan pada tulisan mempunyai kenikmatan tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan visualisasi gambar. Karena itu saya tetap menulis, karena saya percaya masih ada banyak orang yang akan membaca tulisan saya.
Blog ini saya khususkan untuk memposting cerpen - cerpen karya saya dan info - info lain yang berkaitan dengan penulisan cerpen. Saya paham sekali kalau tulisan saya masih banyak kekurangan, namun saya ingin mengapresiasi setiap karya pribadi saya. Karena itu jika terdapat kekurangan pada karya saya, mohon jangan dihujat. Berikanlah saran yang membangun. Insya Allah saya termasuk orang yang selalu berusaha memperbaiki diri. Terimakasih. Ditunggu postingan cerpen dari saya