Jumat, 13 Maret 2020

Menulis hibernasi itu, rumit!

Setelah membaca artikel hibernasi di mojok.co yang berjudul, "Squidward: Tokoh Paling Manusiawi di Bikini Bottom", munculah inspirasi untuk menulis postingan ini.
Jangan dikira menulis hibernasi macam gini mudah, gaes. Sederhana memang, nggak ilmiah juga, hanya sekedar opini yang subyektif.
Menulis hibernasi itu sulit gaes. Butuh ketajaman pengamatan dari penulis. Idenya sederhana namun tema-tema tersebut belum pernah "terjamah" manusia. Dalam sekali baca, judul itu bisa memberikan "knock out" untuk para pembaca sehingga mereka akan membatin, "Bener juga ya. kok gua gak kepikiran sampe ke sono sih?".
Bagi yang gak terbiasa menulis hibernasi pasti akan kesulitan dalam merangkai judul yang "berjiwa" semacam ini. Pasti yang akan muncul adalah judul-judul yang kaku, yang ketika membaca judul tersebut akan menimbulkan kesan "membosankan" dan "kuno".
Lebih lanjut, karena ini pembahasan opini sederhana bukan riset ilmiah tentu butuh keahlian menulis tingkat tinggi dari si penulis terutama dalam menggiring opini pembaca untuk sependapat dengan tulisannya. Tak sampai di situ, kemampuan penulis untuk tetap "menahan" pembaca agar melanjutkan bacaannya sampai akhir. Hal itu perlu diacungi jempol. Ini opini bukan riset ilmiah yang mempunyai daya tarik bagi orang yang gila ilmu. Ini opini bukan fiksi yang membangun khayalan pembaca dengan deskripsi, yang dengan ceritanya secara alamiah bisa "menahan" pembaca untuk setia.
Jadi saya harus "membungkuk" kan badan kepada orang-orang yang bagus dalam menulis hibernasi, karena sampai sekarang saya belum bisa menulis hibernasi -.- (salam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar